Adapunjudul yang diangkat dalam makalah ini yaitu "Aneka Ragam Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural". 1.3 Metode Penulisan Makalah ini di susun dengan menggunakan metode study pustaka. Sebagai acuan pembelajaran yang di bimbing oleh guru dari study mata pelajaran yang bersangkutan dari padanya. 1.4 Rumusan Masalah 1.
February 24, 2023 2 min read Makalah Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural – Makalah Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural – Ganti Bahasa Ganti Bahasa Bahasa Utama English Español Português Deutsch Français Русский Italiano Română Indonesian dipilih Pelajari lebih lanjut Unduhan… Pengaturan Pengguna Tutup Menu Selamat datang di Scribd! Unduh bahasa Gunakan Scribd Baca FAQ gratis dan dukungan masuk Lewati Carousel Next Carousel Next Carousel Apa itu Scribd? eBuku Buku Audio Podcast Peringkat Majalah Teks Terpilih Jepretan Tonton Kategori Buku Terlaris Pilih Semua Penulis Nonfiksi Agama & Spiritualitas Rumah & Taman Kisah Nyata, Kejahatan & Thriller Sejarah Supernatural Fiksi Sains & Matematika Studi & Ujian & Persiapan Ujian Penulis Terlaris dari semua kategori buku audio dari fantasi, thriller, dan misteri kejahatan, paranormal klasik, misteri, dan misteri supranatural. Sains, Petualangan dan Fiksi Ilmiah Dystopia Karir dan Manajemen Pengembangan Karir Biografi dan Memoar Advent dan Penjelajah Sejarah Agama dan Spiritualitas Zaman Baru dan Spiritualitas Semua Kategori Tampilkan Surat Kabar Kategori Khusus Semua Surat Kabar Bisnis Berita Hiburan Berita Politik Urusan Pekerjaan Keuangan Teknologi Berita & Berita & Pertumbuhan Bisnis Manajemen & Perencanaan Permainan Hiburan Hewan Peliharaan Permainan & Aktivitas Olahraga & Kebugaran Memasak, Makanan & Anggur Beranda Seni & Kerajinan & Hiburan Semua Kategori Tonton Podcast Semua Kategori Podcast Agama & Spiritualitas Hiburan Berita Misteri, Hiburan & Kejahatan Sejarah Ilmu Sosial Semua Genre Country Klasik Jazz & Blues Film & Pop & Rock Acara Keagamaan & Sosial Drum & Instrumen Kuningan Ketukan Gitar, Bass & Piano. Instrumen Akustik Tingkat Kesulitan Pemula Kelas Menengah Penelitian Utama Nilai Akademik Esai Bisnis Makalah Pengadilan Template Esai Semua Esai Olah Raga dan Hiburan Binaraga dan Tinju Seni Bela Diri Agama dan Kristen Yudaisme dan Spiritualitas Zaman Baru Buddhisme Seni Musik Etika Fisik Kesehatan, Pikiran dan Jiwa Ilmu Politik Semua kategori Makalah Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan artikel dengan judul ini. Makalah Masyarakat Multikultural Dalam penyusunan artikel ini saja banyak kendala dan kendala, namun dengan bantuan beberapa pihak kendala tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan artikel ini, semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menunggu kritik dan komentar dari semua pihak untuk perbaikan artikel ini. Mars, $ Maret%&$’ Kata “kebhinekaan” menjadi perbincangan di berbagai kalangan terkait konflik etnis di negeri ini. Keanekaragaman budaya di Indonesia dianggap sebagai penyebab utama konflik. “Konflik spiritual +0+ yaitu ras, agama, suku dan golongan yang terjadi di +0+ Ceko, +0+, Papua, Apang, Maluku dan berbagai daerah lainnya merupakan faktor yang dapat merusak persatuan bangsa. sisi dan kebutuhan Solusi praktis dalam menanggapinya di sisi lain. Oleh karena itu, konsep multikulturalisme muncul. Keanekaragaman budaya dijadikan sebagai makna utama untuk menciptakan masyarakat yang tenteram dan damai. Esai tentang masyarakat sosial, esai tentang masyarakat multikultural, kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, esai kelompok sosial, keragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, kekhususan kelompok dan perbedaan sosial dalam masyarakat, interaksi sosial dalam masyarakat, perkembangan kelompok sosial Dalam masyarakat sosial multikultural. Kelompok dalam masyarakat, masalah sosial dalam masyarakat, perubahan sosial dalam masyarakat, contoh kelompok sosial dalam masyarakat Mesin cuci awet dan hemat energi, suzuki ignis kekinian, tipe mobil, tipe mobil honda baru 2023, tipe mobilitas sosial di masyarakat Materi Sosiologi Di Sma bedah Sk & Kd Partikularisme kelompok dan perbedaan sosial di masyarakat, kelompok sosial dalam masyarakat, macam macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, makalah tentang masyarakat multikultural, perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, contoh kelompok sosial di masyarakat, konflik sosial dalam masyarakat, gejala sosial dalam masyarakat, kelompok sosial dan masyarakat multikultural, interaksi sosial dalam masyarakat, permasalahan sosial dalam masyarakat, kelompok sosial dalam masyarakat multikultural Kelompoksosial sebagai masyarakat multikultural Individu-individu di dalam kelompok sosial nantinya dapat mempertahankan sebuah bentuk masyarakat multikultural. Pengikatnya hanya bisa didapatkan dari loyalitas anggota kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 3. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Nama Ayuk Anggraini Kelas XI Multimedia 03 SMK NEGERI 2 TEGALSARI TEGALSARI – BANYUWANGI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural”. Tujuan salah satu dari makalah ini adalah agar peserta didik diharapkan untuk dapat mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Penyususn ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat 1. Bpk Tofik Santoso,ST,Mpd. selaku Kepala SMK Negeri 2 Tegalsari. 2. Ibu Ariska Defi Nurrohman, selaku Guru IPS 3. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik materi, moral maupun spriritual dan selalu mendoakan agar penyusun selalu dilindungi Allah SWT dalam menyelesaikan makalah ini. 4. Seluruh teman-teman yang sama-sama menyusun makalah dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum terlalu sempurna. Untuk itu penyusun menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Sekian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. Karangdoro, 10 November 2016 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………....………..…....…..…..i DAFTAR ISI …………………………………………………………………...…………..…ii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang …………………………………………………….…………...…...….1 Rumusan Masalah ……………………………………...………………………....…..1 Tujuan Penulis …………………………………………………………….…….….…..1 BAB 2 ISI Pengertian Kelompok Sosial ………………………………………………………….3 Dasar Terbentuknya Kelompok Sosial …………………………………….….….….4 Ciri-Ciri Kelompok Sosial ……………………………………………….………..…....4 Klasifikasi Kelompok Sosial …………………………………………..………......…..5 Pengertian Masyarakat Multikultural ……………....………………………….........11 Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural ……………………………………….....….....….11 Penyebab Terciptanya Masyarakat Multikultural ……………………………….....12 Masalah Perkembangan Kelompok Sosial Masyarakat Multikultural ………......13 Hubungan Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural ………………….14 BAB 3 PENUTUP Kesimpulan …………………………………………………………..………….…….16 Saran …………………………………………………………………..……….…...…16 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..………....…..….iii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Terciptanya interaksi sosial antar anggota dalam kelompok merupakan hal penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, sejak anak dilahirkan ke muka bumi ini diperkenalkan dengan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya seperti keluarga, tetangga, dan kerabat. Setelah seorang anak diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya maka pada saatnya nanti keterlibatan dalam interaksi sosial dalam sebagian besar waktunya itu, tanpa disadari memperkuat kesadaran akan identitas kelompoknya yang membedakan dengan kelompok lainnya. Inilah yang kemudian memunculkan sebuah pemahaman adanya kelompok-kelompok sosial yang berkembang di dalam sebuah masyarakat sehingga memunculkan masyarakat heterogen. Setiap kelompok sosial yang ada memiliki kehidupan sosial dan budaya yang berbeda-beda dan menjadi ciri khas karakter masing-masing anggota masyarakat. Rumusan Masalah 1. Pengertian kelompok sosial 2. Dasar terbentuknya kelompok sosial 3. Ciri-ciri kelompok sosial 4. Klasifikasi kelompok sosial 5. Pengertian masyarakat multikultural 6. Ciri-ciri masyarakat multikultural 7. Penyebab terciptanya masyarakat multikultural 8. Masalah-masalah dalam perkembangan kelompok sosial masyarakat multicultural 9. Hubungan kelompok sosial dengan masyarakat multicultural Tujuan Penulis Makalah ini di buat dengan maksud untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan. BAB 2 ISI Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang bernama keluarga, kemudian berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”, social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti kelompok. Menurut para ahli tentang kelompok sosial a. Hendro Puspito mendefinisikan bahwa “Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.” b. Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.” c. Paul B. Horton dan Cheaster menjelaskan bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.” d. Mayor Polak mengatakan bahwa “Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.” e. Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan tersebut”. Dasar Terbentuknya Kelompok Sosial a. Kepentingan yang Sama Common Interest Kepentingan yang sama menjadi pendorong sekumpulan manusia untuk membentuk sebuah kelompok sosial. Berbagai kelompok sosial berdasarkan kesamaan kepentingan akhir-akhir ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin modern, misalnya kelompok olahragawan, kelompok arisan, dan lain-lain. b. Kesamaan Darah dan Keturunan Common Ancestry Keturunan menjadi dasar persatuan dan tali persaudaraan yang paling kuat bagi manusia. Mereka yang merasa satu keturunan dan tinggal dalam suatu masyarakat yang dianggap mempunyai persamaan latar belakang suku bangsa maupun nenek moyang kemudian membentuk sebuah kelompok sosial misalnya kelompok keturunan India, kelompok keturunan Tiongkok, dan sebagainya. c. Daerah atau Wilayah yang Sama Kelompok sosial terbentuk atas dasar daerah atau wilayah yang sama ditinggali cenderung membentuk organisasi yang mantap dan kelompok sosial yang kuat. Sebagai contoh adalah paguyuban masyarakat Padang yang tinggal di Jawa. d. Ciri Fisik yang Sama Warna kulit, warna rambut dan bentuknya, bentuk hidung, mata dan ciri fisik lainnya merupakan salah satu faktor pendorong dibentuknya kelompok sosial. Ciri-Ciri Kelompok Sosial a. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain. Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal. b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu. c. Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu secara tertulis atau secara tidak tertulis. d. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya. e. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya. f. Memiliki kepentingan bersama. g. Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar belakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama. h. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. i. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. j. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut. Klasifikasi Kelompok Sosial 1. Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya a. Kelompok semu, yaitu kelompok yang terbentuk secara spontan Ciri-ciri kelompok semu Tidak direncanakan Tidak terorganisir Tidak ada interaksi secara terus menerus Tidak ada kesadaran berkelompok Kehadiranya tidak konstan Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd kerumunan, publik dan massa. 1. Crowd kerumunan, dibagi menjadi Ø Formal audiency / pendengar formal, contoh orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop Ø Inconvenient Causal Crowds adalah Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh orang antri tiket kereta api. Ø Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik. Contoh Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya. Ø Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh Kerumunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu. Ø Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah, contoh aksi demo. Ø Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral, contoh kerumunan orang yang minum-minuman keras. 2. Massa Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan. Contoh mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan. 3. Publik, Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain. b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan. 1. Kelompok Statistical Group Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan. 2. kelompok Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi. 3. Kelompok sosial / social groups Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya. 4. Kelompok asosiasi / associational group Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal kepengurusan. Ciri-ciri kelompok asosiasi Direncanakan Terorganisir Ada interaksi terus menerus Ada kesadaran kelompok Kehadirannya konstan 2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota a. Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok. b. Solidaritas Organik Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota. 3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok. a. Gemeinschaft / paguyuban merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. b. Gesselschaft / patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik. 4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri a. In-Group In group suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku sosial tertentu seperti Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll. b. Out-Group Out group Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan sebagainya. 5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para Anggotanya. a. Kelompok Primer Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan. b. Kelompok Sekunder Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh sekolah, PGRI. 6. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan a. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh Parpol, lembaga pendidikan. b. Kelompok Informal Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang anggota OSIS. Contoh gambar kelompok sosial Contoh gambar masyarakat multikultural Pengertian Masyarakat Multicultural Pada hakikatnya masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku yang masing-masing mempunyai struktur budaya culture yang berbeda-beda. Dalam hal ini masyarakat multikultural tidak bersifat homogen, namun memiliki karakteristik heterogen di mana pola hubungan sosial antarindividu di masyarakat bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai peace co-exixtence satu sama lain dengan perbedaan yang melekat pada tiap etnisitas sosial dan politiknya. Oleh karena itu, dalam sebuah masyarakat multikultural sangat mungkin terjadi konflik vertikal dan horizontal yang dapat menghancurkan masyarakat tersebut. Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural 1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku, ras, dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang disebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negeri maupun luar negeri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya. 2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan yang terpisah oleh segmen-segmen tertentu. 3. Konsensus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adanya suatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam pengambilan keputusan. 4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dan kebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah. 5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama. 6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya. Penyebab Terjadinya Masyarakat Multikultural a. Letak geografis Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak antara dua samudera Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan antara dua benua Benua Asia dan Benua Australia. Letak seperti ini membuat Indonesia menjadi wilayah yang sangat strategis, yakni terletak di tengah-tengah lalu lintas perdagangan dan perhubungan internasional. Posisi seperti ini sangat memungkinkan bagi masuknya berbagai pengaruh kebudayaan asing. b. Kondisi geografis Kondisi geografis Indonesia yang meliputi kurang lebih pulau besar dan kecil, yang tersebar dari barat ke timur sepanjang ekuator kurang lebih 3000 mil, dari utara ke selatan sepanjang ekuator kurang lebih 1000 mil. Keadaan semacam ini memungkinkan bagi nenk moyang bangsa Indonesia untuk tinggal dan menetap di berbagai wilayah yang berbeda-beda dan cenderung terisolasi satu sama lain. Keadaan seperti itu telah mendorong berbagai bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia untuk mengembangkan sistem budaya, sistem bahasa, sistem religi, adat istiadat, dan lain sebagainya. c. Kondisi iklim dan struktur tanah Wilayah Indonesia yang sangat luas telah memungkinkan adanya perbedaan dalam hal iklim dan struktur tanahnya. Faktor alamiah seperti ini juga menjadi faktor pembentuk keanekaragaman kemajemukan regional. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah telah menciptakan dua macam lingkungan ekologis, yaitu 1 pertanian sawah yang banyak dijumpai di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan beberapa wilayah di Pulau Sumatera, dan 2 pertanian ladang yang banyak dijumpai di luar Pulau Jawa dan Pulau Bali. Masalah-Masalah Dalam Perkembangan Kelompok Sosial Masyarakat Multikultural 1. Primordialisme artinya perasaan kesukuan yang berlebihan. Menganggap suku bangsanya sendiri yang paling unggul, maju, dan baik. Sikap ini tidak baik untuk dikembangkan di masyarakat yang multicultural seperti Indonesia. Apabila sikap ini ada dalam diri warga suatu bangsa, maka kecil kemungkinan mereka untuk bisa menerima keberadaan suku bangsa yang lain. 2. Etnosentrisme artinya sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaannya sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaanyang lain. Indonesia bisa maju dengan bekal kebersamaan, sebab tanpa itu yang muncul adalah disintegrasi sosial. Apabila sikap dan pandangan ini dibiarkan maka akan memunculkan provinsialisme yaitu paham atau gerakan yang bersifat kedaerahan dan eksklusivisme yaitu paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat. 3. Diskriminatif adalah sikap yang membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama, dan lain-lain. Sikap ini sangat berbahaya untuk dikembangkan karena bisa memicu munculnya antipati terhadap sesame warga negara. 4. Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Indonesia memang memiliki keragaman suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki cirri khas. Tidak tepat apabila perbedaan itu kita besar-besarkan hingga membentuk sebuah kebencian Hubungan Dalam Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural Kelompok social yang dipandang dari sudut individualisme secara langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi anggota dari kelompok – kelompok kecil , kelompok –kelompok kecil yang dimaksud adalah atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara masyarat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu sama lain , dalam menjalin hubungan sebagai makhluk sosial bila ingin mendapatkan kesejahteraan dalam bermasyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok sosial . Masyarakat bisa membentuk kelompok sosial yang diminati perindividu dan dikelompokkan menjadi datu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social pun bermunculan dillakangan masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama lain. Kelompok social tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam pemukiman nya atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakat bahawasannya tingkah laku masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang aktif dan positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting untuk membangun suatu daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa. Jika masyarakat tidak mau ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa menyebabkan runtuhnya kelompok social, karena yang paling penting dalam kelompok social adalah interaksi individu terhadap individu lainnya dalam arti lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan individu lainya. Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan pola berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung konflik social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang harus dimiliki disuatu kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam bermasyarakat, agar hidup menjadi aman dan tentram. BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Faktor penyebab terjadinya kelompok sosial adalah kepentingan yang sama common interest, kesamaan darah dan keturunan common ancestry, daerah atau wilayah yang sama, ciri fisik yang sama. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku yang masing-masing mempunyai struktur budaya culture yang berbeda-beda. Factor penyebab terjadinya masyarakat multikultural adalah kondisi geografis Indonesia, letak geografis Indonesia, kondisi iklim dan struktur tanah. Saran Saran kami kepada semua pihak adalah agar lebih memahami tentang kondisi sosial yang ada di sekitar kita. Kita adalah manusia dan sebagai makhluk sosial seharusnya peka terhadap lingkungan sekitar. Khususnya pada kelompok sosial. Pada kehidupan bermasyarakat terdapat kelompok sosial yang bermacam-macam. Misalnya kelompok primer dan sekunder, formal dan informal, paguyuban dan patembayan, dan lain-lain seperti yang telah kami paparkan pada penjelasan makalah di atas. Dan tentunya kita sebagai makluk sosial pasti termasuk kedalam keanggotaan salah satu kelompok sosial di atas. Makalah ini bukanlah satu-satunya acuan dalam pendeskripsian kelompok sosial dan masyarakat multikultural. Masih banyak referensi yang lebih baik. Kritik dan saran yang membangun semoga dapat membantu kami menyusun makalah yang lebih baik lagi DAFTAR PUSTAKA KelompokSosial dalam Masyarakat Multikultural (bag. 1) A. Pengertian Kelompok Sosial Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha untuk hidup bersama. Perkembangan hidup manusia akan mendorong kuat tiap-tiap individu untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi social ini akhirnya membentuk kelompok-kelompok sosial. Berikut ringkasan materi Sosiologi Bab 4 K13 Revisi Kelas 11 Semester 2 tentang Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural yang akan disampaikan selengkapnya pada kesempatan sekarang ini. Catatan PentingUntuk mengakses materi Sosiologi lengkap dari kelas 10, 11, dan 12 kamu bisa klik tombol ringkasan materi di bawah ini!. Daftar Isi1 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural2 Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikulutural3 Letak Wilayah di Indonesia4 Letak serta Keadaan Geografis Setiap Wilayahnya yang Berbeda5 Kemampuan dan Perkemangan Daerah Tidak Sama6 Perbedaan Sikap untuk Menyerap Unsur Kebudayaan Asing7 Perbedaan Sistem Religi dianut oleh Masyarakat8 Asal-Usul Warga yang Berlainan9 Macam Diferensiasi Sosial10 Diefensiasi/Perbedaan Ras11 Hunt dan Horton 12 Koentjaraningrat13 Grosse 14 Kohlbrugge15 Diferensi/Perbedaan Etnis16 Suku Bangsa Negrito17 Suku Bangsa Weddoid18 Diferesi/Perbedaan Agama19 Diferensi/Perbedaan Jenis Kelamin20 Share this21 Related posts Photo by Agung Pandit Wiguna on Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikulutural Struktur masyarakat di Indonesia multicultural bisa dilihat dari 2 ciri memiliki sifat unik. Masyarakat Indonesia dapat dicirikan kenyataan adanya kesatuan sosial sesuai dengan perbedaan suku bangsa, adat, dan agama, serta perbedaan kedaerahan lain. Keadaan multikultural pada masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Letak Wilayah di Indonesia Letak wilayah di Indonesia tergolong menjadi letak geografis serta letak astronomis. Letak astronomis di Indonesia yaitu letak Indonesia sesuai dengan garis lintangnya serta garis bujur. Secara astronomis, di Indonesia in terletak diantara 60LU-110LS serta 950BT-1410BT. Indonesia adalah Negara kepulauan terletak anatra Benua Australia dan Asia dan antara Samudra Pasifik dan Indonesia. Kondisi demikian sebabkan pulai di Negara kita mempunyai keragaman budaya serta alam. Letak serta Keadaan Geografis Setiap Wilayahnya yang Berbeda Wilayah Indonsia ada pada tempat berbeda. Terdapat yang ada di dataran yang rendah, pantai, pegunungan, serta di hutan-hutan pedalaman. Perbedaan tersebut sebabkan corak serta tradisi antar penduduk maupun suku bangsa di Negara kita, bahkan dari daerah yang satu ke daerah yang lain berbeda. Kemampuan dan Perkemangan Daerah Tidak Sama Kemampuan daerah di tanah air antara 1 bersama lainnya sangat berbeda. Daerah yang mempunyai banyaknya kekayaan alam berbeda bersama daerah tidak mempunyai kekayaan alam lumayan cukup. Daerah yang memupunyai kekayaan alam yang banyak cenderung sangat cepat alami perubahan dikarenakan banyaknya penduduk yang statusnya pendatang mengeksplorasi kekayaan alamnya di wilayah tersebut. Perbedaan Sikap untuk Menyerap Unsur Kebudayaan Asing Masyarakat berpikir maju maka akan secepatnya terima adanya perubahan daripada masyarakat tradisional. Kemudahan dalam terima pengaruh kebuadayaannya yang asli sebabkan mereka mempunyai kebudayaan lebih beragam. Perbedaan Sistem Religi dianut oleh Masyarakat Masyarakat tanah air memmpunyai agama serta kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa berbeda-beda. Setiap agama serta kepercayaan mempunyai tata cara ibadah berbeda-beda juga. Asal-Usul Warga yang Berlainan Agar masyarakat pada sebuah wilayah tidak hanya terdiri dari kelompok warga itu saja. Mereka tentu datang dari wilayah-wilayah lain berbeda adatnya serta budayanya. Macam Diferensiasi Sosial Pada masyarakat tidak sedikit dijumpai kondisi multicultural sesuai dengan suku bangsa, ras, agama, serta daerah. Diefensiasi/Perbedaan Ras Tidak sedikit ahli mengartikan mengenai ras, diantara pendapat mereka terkait ras, yaitu Hunt dan Horton Keduanya memiliki pendapat, ras yaitu kelompok manusia sedikit berbeda bersama kelompok lain selain dari ciri fisik bawaan. Koentjaraningrat Beliau menyatakan ras merupakan golongan manusia menunjukan banyak ciri tertentu dengan memiliki frekuensi besar. Grosse Grosse menyatakan ras merupakan golongan manusia adalah 1 kesatuan karna memiliki kesamaan sifat rohani jasmani diturunkan hingga bisa dibedakan bersama kesatuan yang lain. Kohlbrugge Kohlburugge menyatakan ras merupakan manusia mempunyai kesamaan ciri jasmani dikarenakan diturunkan, sedang sifat kerohaniannya diabaikan. Dilihat dari segi geografis, ras artinya kumpulan individu maupun kelompok serupa dengan jumlah ciri serta menghuni wilayah serta kadang asalnya dari wilayah sama. G. Cuvier membedakan masyarakat pada 3 kelompok ras, diantaranya, ras putih/kakukasoid, ras kuning/mongoloid serta Amerika, dan ras hitam/etiopid, Amerika dan Von Eikstedt, membedakan masyarakat terkait prinsip evolis rasial, dimana ras tersebut yaitu leukoderm, xantoderm, serta Krober klarifikasi ras di dunia menjadi 5 golongan ras yang utama, yaitu ras Australoid, ras Mongoloid, ras Kakukasoid, ras Negroid, dan ras Khusus. Sementara berbagai ras Indonesia terdiri dari Ras Malayan mongoloid, ada di Sumatera, Bali, Jawa, NTB, Kalimantan, serta Sulawesi. Ciri nya yaitu warna kulitnya sawo matang, mata hitam, rambut hitam dan lurus serta berombak, bibir tebal serta hidung, dan tinggi badan rata-ratanya Melanesoid, ada pada wilayah Papua, NTT, dan Maluku. Cirinya yaitu warna kulit hitam, rambut keriting dan hitam, bibir sedikit tebal, hidung lebar, badan tegap, tingginya rata-rata Asiatic-Mongoloid, ras yang satu ini kebanyakan bagi kaum pendatang serta biasanya tinggal hanya di kota besar. Penduduk termasuk ras tersebut yaitu Jepang, Cina, serta Korea. Cirinya yaitu warna kulit yang kuning, bibir tipis, mata sipit, rambut cenderung lurus serta hitam, dan tinggi badannya rata-rata Kakukasodi, ras yang satu ini yaitu Timur Tengah, India, Eropa, Australia, serta Amerika. Cirinya yaitu warna kulit agak kuning, rambut pirang maupun hitam, hidung mancung, bibir tipis, serta tinggi rata-ratanya 165-180cm. Diferensi/Perbedaan Etnis Ciri dari suku bangsa yaitu mempunyai ksamaan kebudayaan, adat, bahasa, serta kesamaan nenek moyangnya. Ciri mendasar membedakan suku bangsanya satu bersama lainnya yaitu bahasa daerah, sistem kekebaratan, adat, kesenian daerah, serta tempat asal. Sebelum kedatangan orang Yunan di Indonesia sudah tingal beberapa suku, adalah Negrito serta Weddoid. Suku Bangsa Negrito Ciri-ciri dari suku bangsa Negrito bisa terlihat terhadap suku Aeta di Filipina, suku Semang di Malaysia, serta suku Tapiro di Papua. Suku Bangsa Weddoid Ciri dari suku bangsa ini terlihat di suku Toala di Semenanjung barat daya Sulawesi, suku Senai Malasyia, Suku Tomuna Pulau Muna, suku Gayo Aceh, suku Kubu Jamin, serta suku Mentawai Kepulauan Mentawai. Diferesi/Perbedaan Agama Agama datang serta kemudian dianut warga bangsa samai sekarang ini yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik. Diferensi/Perbedaan Jenis Kelamin Perbedaan dari jenis kelamin dapat membawa konsekuensi berbeda juga, konsekuensi yaitu Tugas sosial keseharianPsikologi keluargaFungsi anatomi Sumber Materi Buku Sosiologi Kelas 11 Semester 1 Terbitan BSE Post Views 2,810 makalahmultikultural lengkap makalah, kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, masyarakat multikultural santi gustiani arsa, cangkriman rpp sosiologi kls xi smstr ii sma, keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masyarakat multikultural adalah kesatuan manusia yang memiliki beragam adalah pandangan para ahli sosiologi mengenai masyarakat Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural Kelompok Sosial Sebagai Unsur Pembentuk Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok-kelompok sosial Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga terbentuklah masyarakat multikultural. Kata MASYARAKAT MULTIKULTURAL dapat kita pilah menjadi tiga kata yaitu a. Masyarakat Artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. b. Multi Berarti banyak atau beraneka ragam c. Kultural Berarti Budaya Masyarakat Multikultural adalah kesatuan manusia atau individu yang memiliki beraneka ragam budaya. Oleh karena itu dalam masyaarakaatterdapat beranekaragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Berikut ini pandangan ahli sosiologi tentang masyarakat multikultural FURNIVALL Masyarakat multikultural terbentuk oleh dua atau lebih komunitas kelompok, mereka ini secara budaya dan ekonomi terpisah satu sama lain. Struktur kelembagaan yang terdapat di dalam kelompok tersebut berbeda satu dengan lain. NASIKUN Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak nilai. Hal ini terbentuk karena kelompok sosial yang ada di dalamnya memiliki sistem nilai tersendiri. PIERRE L. VAN DE BERGHE Masyarakat multikultural memiliki karakteristik sebagai berikut ini a. Memiliki sub kebudayaan b. Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik c. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi CLIFFORT GEERTZ Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatan-ikatan primordialitas. Ikatan ini kemudian berkaitan erat dengan label yang diberikan oleh individu/kelompok lain, dengan demikian setiap individu/kelompok memiliki karakter yang berbeda dengan yang lain. Keaneka ragaman dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini 1. Memiliki lebih dari subkebudayaan. 2. Membentuk sebuah struktur sosial. 3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi. 4. Rentan terhadap konflik sosial. Dalam Masyarakat multikultural akan dijumpai perbedaan-perbedaan yang merupakan bentuk keanegaragaman seperti budaya, ras suku, agama. Dalam masyarakat multi kultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dengan mayoritas baik secara hukum maupun sosial. Kelompok sosial memiliki hubungan erat dengan masyarakat multikultural yaitu hubungan 1. Kelompok sosial sebagai unsur pembentuk masyarakat kelompok sosial belum tentu membentuk sebuah masyarakat multikultural, namun demikian masyarakat multi kultural tidak akan terwujud tanpa adanya kelompok sosial. Kelompok sosial dikatan sebagai salah satu unsur pembentuk masyarakat multikultural. 2. Kelompok sosial sebagai dinamisator masyarakat multikultural Urutan terbentuknya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut; a. Individu b. Kelompok sosial c. Masyarakat d. Masyarakaat multicultural Dari urutan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan unsur pembentuk masyarakat multikultural. Konflik pada mayarakat multukultural dapat saja terjadi karena didalamnya terdiri beranekaragam perbedaan akan tetapai hal ini dapat dicegah dengan cara masing-masing saling menjaga diri maupun menghargai. 3. Kelompok sosial sebagai pengikat masyarakat multikultural Untuk mempertahankan masyarakat multikultural yang sudah baik perlu dibuat pengikat individu maupun kelompok agar tetap tejaga dengan baik. Pengikat hanya dapat dilakukan dengan bentuk loyalitas angota kelompok tersebut. B. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA Masyarakat indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya, bangsa, ras, suku, agama dan adat istiadat maka hal ini mejadi modal terbentuknya masyarakat multikultural. 1. Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia dianalisa sebagai dampak dari adanyaa. Keanekaragaman Ras. Ras didasarkan pada adanya kesamaan ciri-ciri fisik yang melekat pada seseorang yang membedakan satu orang dengan orang lainnya Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu 1. Ras Mongoloid Memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini - Kulit berwarna kuning sawo matang - Rambut lurus - Bulu badan sedikit - Mata sipit Mis Orang Jawa dan Cina 2. Ras Kaukasoid Memiliki ciri-ciri berikut ini - Hidung mancung - Kulid putih - Rambut pirang sampai coklat - Kelopak mata lurus Mis Keturunan Portugis di Aceh 3. Rasa Negroid Memiliki ciri-ciri sebagai berikut - Rambut keriting - Kulid hitam - Bibir tebal ddan kelopak mata lurus Mis Orang Papua, b. Keanekaragaman suku bangsaDi indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa. Suku bahasa ditandai dengan adanya persamaan daerah, bahasa, Dan adat istiadat yang sering juga disebut sebagai Etnis yang menjadikan bentuk masyarakat ; Etnis Jawa, Sunda, Bali, Batak, Dayak dstc. Keanekaragaman golongan 1 2 3 Lihat Humaniora Selengkapnya Kelompokkelompok sosial dalam masyarakat multikultural di Indonesia antara lain berdasarkan etnis, agama, maupun stratifikasi sosial. · Kelompok Etnis Kelompok etnis merupakan bentuk kelompok yang menampilkan persamaan bahasa, adat kebiasaan, wilayah, sejarah, sikap dan sistem politik, serta telah mengembangkan subkulturnya sendiri. 100% found this document useful 2 votes7K views11 pagesDescriptionMasyarakat MultikulturalCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes7K views11 pagesMakalah Masyarakat MultikulturalJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. MakalahPerkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural - Goreng Pola Mulus Dengan Ikon Sosok Orang Siluet Warna Orang Ilustrasi Abstrak Dengan Konsep Tim Kemanusiaan Masyarakat Multikultural Ilustrasi Vektor Pada Latar Belakang Putih Ilustrasi Stok - Unduh Gambar Sekarang - iStock
Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian pendahuluan, mahasiswa Universitas Indonesia diharapkan kelak akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu, pertama-tama mahasiswa perlu memahami terlebih dahulu siapa dirinya, berbagai kemampunan yang dimilikinya, bagaimana lingkungan, dan orang-orang lain sehingga kelak dapat benar-benar menjalankan tugasnya sebagai manusia unggulan yang membawa bangsa dan negaranya menuju kejayaan. Untuk memahami dirinya, manusia perlu memahami terlebih dulu keunggulannya dibandingkan makhluk lainnya di bumi. Gazzaniga 2008, dalam bukunya Human, The Science Behind What Makes Us Unique, mengungkapkan bahwa tubuh manusia memang terbuat dari bahan kimiawi yang sama dengan hewan-hewan lain penghuni bumi, manusia juga mempunyai banyak reaksi fisiologis yang saman dengan hewan namun bagaimanapun manusia sangat berbeda dari hewan. Selanjutnya beliau dengan tegas menekankan bahwa perbedaan utama manusia dibandingkan hewan lain adalah pada otaknya. Otak manusia memungkinkan manusia untuk berpikir kompleks dan melakukan pemikiran tingkat tinggi higher order thinking. Menurut MacLean 1990, otak manusia merupakan hasil evolusi paling mutakhir dari otak makhluk lainnya. Dari generasi ke generasi, otak manusia terus melalui proses evolusi sehingga mencapai kemampuan otak seperti yang ada sekarang. Evolusi yang meningkatkan kemampuan ingatan, kesadaran diri, menciptakan, dan menggunakan alaat tools, membantu manusia melakukan introspeksi dan mengingkatkan perkembangan dirinya sendiri. Otak manusia mulai berkembang sejak manusia tersebut masih berada dalam kandungan ibunya. Apabila dikaitkan dengn teori Bronfenbrenner di pendahuluan, dapat dikatakan bahwa perkembangan otak tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan bakal bayi ini, terutama ibunya. Bagaimana asupan gizi, kesehatan, dan suasana hati ibu akan memengaruhi perkembangan otak
MASYARAKATMULTIKULTURAL Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah yaitu memandang keberadaan dari kelompok-kelompok budaya yang berbeda dalam masyarakat seseorang sebagai kebaikan yang positif untuk dihargai dan dipelihara. 10 Menurut James A. Banks pendidikan multikultural 11 adalah cara memandangrealitas dan cara
- Istilah multikulturalisme identik dengan memaknai perbedaan. Pejabat politik dan pemerintahan sering menggunakan istilah multikulturalisme untuk menggambarkan keanekaragaman bangsa Indonesia. Dewasa ini, penggunaan istilah multikulturalisme tidak hanya terbatas pada pejabat atau kalangan akademisi saja. Pelajar sekolah dasar sudah mulai dikenalkan dengan istilah berasal dari kata multi yang berarti banyak atau beragam dan kultural yang berarti tentang budaya. Apa definisi dari multikulturalisme? Definisi Multikulturalisme Multikulturalisme adalah ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Multikultural sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Multikulturalisme mengisyaratkan pengakuan terhadap realitas keragaman kultural yang mencakup keberagaman tradisional dan keberagaman bentuk-bentuk kehidupan. atau subkultur. Baca juga Indonesia Multikultur, Tugas Kita Saling Menghargai Bagian dari keberagaman tradisional adalah suku, ras, dan agama. Sedangkan, keberagaman bentuk-bentuk kehidupan adalah segala hal yang bekaitan dan bermunculan di detiap tahap sejarah kehidupan masyarakat di luar keberagaman tradisional. Multikulturalisme menjadi pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, kemajemukan yang terdapat dalam kehidupan dapat dikatakan, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas dan budaya dengan segala kelebihannya. Jenis-jenis Multikulturalisme Multikulturalisme Isolasionis Mengacu pada masyarakat di mana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain. Multikulturalisme Akomodatif Masyarakat yang memiliki kultur dominan dan membuat penyesuaian bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Kaum mayoritas memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka. Multikulturalisme Otonomis Masyarakat plural di mana kelompok-kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom yang secara kolektif bisa diterima. Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif Masyarakat plural di mana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom, tetapi menciptakan penegasan perspektif khas mereka. Multikulturalisme Kosmopolitan masyarakat plural yang menghapus batas-batas kultural untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu. Baca juga Disintegrasi Bangsa Hak Minoritas Terkait Multikulturalisme Multikulturalisme di Indonesia Konsep multikulturalisme telah dituangkan oleh para pendiri bangsa Indonesia untuk menggambarkan kebudayaan bangsa ke dalam sebuah konsep ideologi yaitu Pancasila. Multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Hal ini tertuang dalam semboyan bangsa Indonesia yakni Bhineka Tunggal Ika, yang menjunjung kesatuan dalam perbedaan. Multikulturalisme dibutuhkan di Indonesia untuk meningkatkan masyarakat majemuk yang secara bertahap memasuki masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural Indonesia yang didasarkan pada Bhineka Tunggal Ika yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat lokal dan nasional. Dewasa ini, multikulturisme masih menyisakan tantangan bagi bangsa Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, masih banyak terjadi peristiwa yang berakhir tragis akibat perbedaan agama, suku, atau etnis. Beberapa contohnya adalah tragedi Poso, konflik Sampit, kerusuhan Mei 1998, penutupan dan pembakaran rumah ibadah, tragedi monas, dan perselisihan lain yang dipicu keberagaman. Pemahaman akan pentingnya multikulturalisme bagi Indonesia, membentuk kesamaan pemahaman di antara para ahli, dan membangun konsep-konsep yang mendukungnya adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membangun Indonesia yang multikultur. Referensi Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar Ilmu Politik. Depok Rajawali Press Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

PengertianMultikultural Menurut Para Ahli. Pendapat para ahli mengenai definisi multikultural, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Lawrence Blum. Menurut Blum, multikultural adalah kepercayaan dalam bentuk ideologi agar dapat menerima perbedaan agama, politik, etnis dan perbedaan lainnya. Atau secara individu atau dalam kelompok sosial .

BAB I PENDAHULUAN Kelompok sosial sosial group merupakan suatu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran sebagai bagian dari kelompok serta saling berhubungan satu dengan yang lain dan sebagai faktor pengikat untuk menambah eratnya hubungan antara anggota, berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku tertentu. Multikultural dalam masyarakat terjadi karena banyaknya perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan kemajemukan dalam masyarakat. Untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua keinginan tersebut, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Agar dapat diterima manusia lain disekelilingnya, manusia berusaha menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dimanapun ia berada. Sementara itu, dalam menghadapi alam sekitarnya manusia juga harus makan agar badannya tetap sehat. Untuk itu, manusia dapat mengambil makanan sebagai hasil dari alam sekitarnya dengan menggunakan akalnya. Semua itu menimbulkan kelompok sosial sosial group di dalam kehidupan manusia karena manusia tidak mungkin hidup sendiri. Kemajemukan masyarakat adalah keanekaragaman penduduk dalam kesatuan masyarakat atau golongan-golongan atau kelompok - kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat. Perwujudannya adalah penggolongan penduduk atas dasar perbedaan-perbedaan yang tidak menunjukkan tingkatan, ras, suku bangsa dan agama. A. Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural merupakan bentuk masyarakat yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Masyarakat multikultural Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang mendasari corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal. B. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia Di Indonesia terdapat ± 300 suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, yang tercermin pada pola dan gaya hidup mereka masing - masing. Jaspan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa. Pernyataan ini menggunakan patokan atau kriteria yang didasarkan pada bahasa, daerah, kebudayaan dan susunan masyarakatnya. Ø Perbedaan bahasa dan adat istiadat Setelah melalui proses panjang, akhirnya individu maupun kelompok yang memiliki perbedaan-perbedaan ternyata mampu menghasilkan suatu persamaan yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena bahasa-bahasa suku yang mereka miliki berasal dari satu rumun, yaitu kelurga bahasa Austronesia. Jadi, mereka dapat cukup mudah saling menerima dan mempelajari bahasa suku bangsa lainnya dan menerima serta mempelajari bahasa baru seperti bahasa Indonesia. Sekarang ini di Indonesia terdapat ± 250 macam bahasa. Ø Perbedaan keanekaragaman ras Pola pergaulan di Indonesia tidak mengenal adanya rasialisme atau superioritas satu ras di atas ras lainnya, walaupun terdapat beberapa kelompok ras yang jumlahnya lebih banyak dari kelompok ras lainnya. Namun, hal ini tidak berarti ras tersebut ditempatkan secara istimewa atau dianggap lebih unggul yang akhirnya mengarah pada sikap rasialis yang bertentangan dengan konspesi masyarakat majemuk. Ø Perbedaan keanekaragaman agama Masyarakat Indonesia terbagi menjadi beberapa kelompok sosial yang diikat oleh unsur-unsur religi. Sedikitnya terdapat lima kelompok religi yang jumlah anggotanya cukup besar, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Buddha dan Hindu. Yang paling besar adalah kelompok muslim, mencapai 90% dari jumlah penduduk di Indonesia. Selain itu, masih terdapat kelompok masyarakat yang menganut kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, kebebasan beragama sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing dijamin oleh negara. C. Karakteristik Masyarakat Multikultural Indonesia 1. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya. 2. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi. 3. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan. D. Dinamika Kelompok Sosial Dinamika kelompok akan menghasilkan struktur dan norma kelompok serta perasaan in-group yang khas, dan bahwa apabila terjadi pergeseran antara dua kelompok yang sudah mempunyai perasaan in-group masing-masing maka akan terbentuk sikap negative dan streotop terhadap out-group nya masing-masing. E. Faktor yang Menghambat Multikulturalisme 1. Menganggap budaya sendiri paing baik 2. Pertentangan budaya barat dan timur 3. Pluralisme budaaya dianggap sebagai sesuatu yang eksotis 4. Pandangan yang paternalistis 5. Mencari indigenous culture sesuatu yang dianggap asli 6. Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Memahami tentang perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Manfaat makalah ini adalah 1. Sebagai media dalam mengetahui dampak negatif dan positif dari adanya keragaman suku bangsa di Indonesia. 2. Pembaca dapat meminimalisir dampak negatif dari adanya keragaman suku bangsa di Indonesia. Metode Penyusunan Makalah Penyusunan makalah ini menggunakan metode Penulis menggunakan informasi yang diambil dari buku dan internet untuk pembuatan makalah ini. Metode ini dilakukan dengan merangkum sumber informasi. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Makalah Metode Penulisan Makalah Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP Simpulan Saran BAB II PEMBAHASAN A. Keragaman Suku Bangsa Indonesia Keragaman Suku Bangsa Indonesia merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya masyarakat Multikultural di Indonesia. Suku bangsa atau etnis merupakan kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang menganggap mereka berasal dari keturunan atau nenek moyang yang sama, meskipun garis keturunannya sudah tidak jelas. Kelompok ini tidak dibatasi oleh kesamaan bahasa atau adat istiadat saja, tetapi membutuhkan pengakuan dari anggota kelompoknya. Beberapa suku bangsa di Indonesia memungkinkan orang lain di luar sukunya menjadi anggota suku dengan upacara tertentu. Ragam suku bangsa di Indonesia antara lain Provinsi Sumatera Jawa Kalimanatan Sulawesi Nusa Tenggara Papua / Maluku Suku ü Aceh ü Gayo ü Batak ü Mandailing ü Medan ü Padang ü Minangkabau ü Bengkulu ü Jambi ü Palembang ü Melayu ü Enggano Mentawai ü Nias ü Sunda ü Tengger ü Madura ü Jawa ü Bawean ü Tambur ü Banten ü Badui ü betawi ü Dayak ü Bulungin ü Banjar ü Bugis ü Makasar ü Luwu ü Mandar ü To Seko ü Banjau ü Sangir ü Toraja ü Toli – Toli ü Minahasa ü Bolang Mongondo ü Gorontalo ü Bali ü Bima ü Sasak ü Lombok ü Manggarai ü Ngada ü Ende Lio ü Dompu ü Timor ü Rote ü Ternate ü Tidore ü Dani ü Komoro ü Waigeo ü Biak ü Yapen ü Asmat Pemahaman mengenai etnis di Indonesia berbeda dengan pengertian etnis di tempat lain, misalnya di Bosnia, yang menggunakan kriteria agama untuk membedakan etnis, sehingga terdapat etnis Islam dan etnis Kristen. Meskipun agama terkadang menjadi salah satu ciri etnis tertentu di Indonesia, namun itu bukan dasar pembagian etnis di Indonesia. Kelompok-kelompok pendatang yang sudah lama menetap dan berkembang di Indonesia umumnya me-ngembangkan kelompok tersendiri. Oleh karena itu tidak heran jika di Indonesia terdapat suatu perkumpulan yang disebut dengan etnis Cina, Arab, dan India. Di Indonesia ± terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih 250 bahasa daerah. Masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, yang tercermin pada pola dan gaya hidup mereka masing-masing. Jaspan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa. Pernyataan ini menggunakan patokan atau kriteria yang didasarkan pada bahasa, daerah, kebudayaan dan susunan masyarakatnya. B. Dampak Adanya Perbedaan Suku Bangsa Positif Negatif ü Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya, karena memiliki keanekaragaman suku bangsa di setiap wilayahnya. Kekayaan budaya ini contonya pada kekayaan Tradisi-tradisi suku seperti upacara keagamaan, Bahasa, Kesenian, dan lain-lain di setiap daerah. ü Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat di jadikan objek pariwisata. Contonya di Bali dengan tari pendet, tari kecak, dan lain-lain; Yogyakarta dengan Keraton Yogyakarta, Madura dengan karapan sapi, dan lain-lain ü Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional. ü Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda. Ø Tidak mudah untuk menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia Ø Adanya potensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antar suku karna perbedaan bahasa dan budaya Ø Banyak suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya Ø Keragaman suku bangsa dan budaya Mempersulit pemerintahan untuk menetapkan kebijakan pembangunan. Ø Keragaman sikap mental setiap suku bangsa menghambat pertisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan Ø Keragaman struktur budaya dapat menjadi penghambat dalam pembentukan satu budaya Ø Kurangnya dana pembangunan BAB III PENUTUP Simpulan Pada dasarnya keberagaman suku bangsa dan kebudayaan tentu saja berpengaruh terhadap sistem dan struktur sosial. Karena itu, dalam masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam kelompok sosial berdasarkan kriteria tertentu, seperti kelompok sosial yang terbentuk karena kepentingan etnis atau suku bangsa, kelompok sosial kerena kepentingan agama, kerena kepentingan profesi dsb. Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia hendaknya kita selalu menjaga ke-Bhineka Tunggal Ika-an sebagai wujud menjaga keragaman budaya, seperti Dalam bermasayarakat khususnya kita sebagai makhluk sosial, baiknya bersosialisasi dengan benar menurut aturan dan norma-norma dalam kehidupan. DAFTAR PUSTAKA Buku IPS Sosiologi Kelas 2 SMA. Penerbit Bumi Karsa spquR.
  • fh7n8oiokk.pages.dev/433
  • fh7n8oiokk.pages.dev/246
  • fh7n8oiokk.pages.dev/73
  • fh7n8oiokk.pages.dev/382
  • fh7n8oiokk.pages.dev/442
  • fh7n8oiokk.pages.dev/449
  • fh7n8oiokk.pages.dev/325
  • fh7n8oiokk.pages.dev/431
  • makalah kelompok sosial dalam masyarakat multikultural